Jumat, 14 Januari 2011

mengatasi kesulitan belajar

Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan belajar, kamu dapat melakukan langkah-langkah berikut ini :
1. Menetapkan atau memetakan lokasi kesulitan belajarmu, misalnya dengan cara membuat rata-rata nilai yang peroleh pada setiap mata pelajaran, membuat grafik yang menggambarkan pelajaran mana yang sulit untuk kamu kuasai, dan merencanakan solusinya. solusi tersebut bisa kamu dapat dari konsultasi dengan guru, orang tua, ahli psikologi atau teman yang bisa kamu percaya.
2. Selanjutnya, bersama orang yang bisa kamu percaya, kamu bisa mulai menganalisa perkembangan prestasi belajarmu. Dari pembicaraan tersebut di harapkan bisa di temukan solusi untuk mengatasi keseulitan memahami mata pelajaran yang sulit untuk di kuasai.
3. Kamu harus berani menemui guru yang mengajar mata pelajaran tesebut, berdialog secara jujur dan terbuka tentang kesulitan belajarmu dan mendapatkan kesepakatan tentang apa yang seharusnya kamu lakukan.
4. Kamu bisa mencari latar belakang penyebab kesulitan belajarmu bersama guru pembimbing, Misalnya kamu bisa menganalisis dokumen diri yang meliputi identitas, riwayat pendidikan, prestasi belajar, keluarga, minat, bakat, cita-cita, kecerdasan, lingkungan sosial, riwayat kesehatan, catatan/komentar guru mata pelajaran dan orang tua, kedudukanmu dalam kelompok sosial, dan sebagainya. Dari sini kemungkinan besar kamu akan memahami mengapa kamu sekarang mengalami kesulitan belajar.
5. Akhirnya, kamu harus bersungguh-sungguh menetapkan hati untuk memecahkan masalah kesulitan belajar ini. Berdasarkan hasil pembicaraan dengan berbagai pihak, kamu harus berani menetapkan langkah-langkah penting untuk mengatasi masalah ini. mungkin kamu perlu mengikuti pelajaran tambahan, mengikuti penyuluhan, mengikuti bimbingan kelompok, bahkan bila perlu kamu boleh menemui orang yang ahli untuk menangani masalahmu ini.
itulah lima langkah yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi kesulitan b

















Seringkali para orang tua dan guru mengukum dan menghina anak yang malas. Hal ini menimbulkan rasa kurang puas pada anak, sang anak akan kehilangan kepercayaan diri dan runtuh kepribadiannya. Padahal kemalasan itu amat membutuhkan simpati, kasih sayang dan penanganan yang tepat. Untuk itu upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi anak malas belajar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. MEMBERI SENTUHAN PADA TITIK PEKA ANAK
Sebagai orang tua sekaligus sebagai pendidik bagi anak harus memiliki kesabaran untuk memulai menyentuh titik peka anak dengan memberi perhatian khusus pada hal-hal yang amat menarik perhatian anak. Hal ini perlu dilakukan untuk memperoleh tanggapan dan perhatian anak. Dengan demikian anak tentunya akan terbuka menerima pendapat dengan perasaan senang dan gembira, bebas dari perasaan tertekan, takut dan terpaksa. Pada akhirnya aanak akan menerima pemahaman, betapa penting dan dibutuhkan proses belajar untuk mencapai tujuan (memperoleh keperkasaan menurut daya nalarnya). Dalam hatinya pun tergerak untuk melakukan dan merencanakan kegiatan belajarnya. Hanya saja di sini dibutuhkan kesabaran anda untuk melakukan pendekatan kepada anak.
2. MEMBANGKITKAN NILAI PLUS ANAK
Satu pengharapan orang tua tentunya menginginkan anak itu terpacu semangatnya untuk belajar. Anak belajar atas inisiatif, kesadaran sendiri dan proses belajar itu sudah menjadi suatu kesadaran kebutuhannya untuk mencapai suatu kecakapan khusus serta ingin menonjolkan kelebihan-kelebihannya lebih dari yang lainnya.
Untuk menyentuh perasaan atau keinginan bawah sadar anak agar dirinya merasa “tertantang” untuk berbuat sesuatu/melakukan sesuatu yang positif, anda dapat mengambil contoh dari tokoh film herois dan tokh dunia yang sukses. Anda dapat mengungkapkan, bahwa untuk menjadi orang yang sukses dibutuhkan perencanaan belajar, cara-cara belajar yang baik, tahu apa yang hendak dipelajari dan tahu menerapkan apa yang dipelajari, sehingga tertanam pemahaman belajar yang bukan asal belajar.
3. MENGEMBANGKAN CITA-CITA ANAK
Anda harus berperan aktif untuk mendorong anak agar memiliki cita-cita hidup sesuai dengan taraf perkembangan daya nalarnya dan usianya. Cita-cita anak selalu berubah sesuai dengan perkembangan usia dan daya nalar anak. Anda dapat memberi contoh agar anak mau mengembangkan imajinasi dirinya atau mengidentifikasikan dirinya jika sudah dewasa ingin menjadi apa drinya. Dengan terpatrinya sebuah cita-cita hidup dalam hati nurani anak, akan menumbuhkan motivasi instrinsik pad adiri anak untuk lebih giat belajar dan lebih terbuka untuk mengembangkan perencanaan belajarnya.
4. MENENTUKAN WAKTU BELAJAR ANAK YANG TEPAT
Jika anak anda telah sadar dan tergerak hatinya untuk melakukan kegiatan belajar kesempatan yang baik ini jangan anda sia-siakan. Anda dapat mengarahkan dan menentukan kapan waktu belajar anak. Hal-hal yang perlu diperhitungkan dalam menentukan waktu belajar anak di rumah, antara lain:
o Sesuai dengan keinginan anak Jangan berbenturan dengan waktu keinginan-keinginan lain yang dominan pada anak, seperti ingin menonton film kartun favoritnya, dan sebagainya.
o Kondisi fisik dan psikis anak dalam keadaan fresh (segar) bebas dari rasa lelah, mengantuk,gangguan penyakit, rasa marah dan sebagainya
5. MENGEMBANGKAN TUJUAN BELAJAR
Agar anak mengetahui mafaat dan arah yang dipelajarinya, biasakan akan belajar dengan bertujuan. Dengan adanya tujuan belajar akan lebih bermakna, karena anak mengetahui dengan jelas apa yang hendak dipelajari dan apa yang dikuasainya. Anak pun akan mudah memusatkan perhatian pada pelajarannya.
6. MENGEMBANGKAN CARA-CARA BELAJAR YANG BAIK PADA ANAK
Gairah belajar anak akan tumbuh jika dirinya mengetahui bagaimana cara belajar yang efektif dan efesien. Untuk mencapai tujuan belajar anak, anda perlu membekali anak bagaimana cara-cara belajar yang efektif dan efesien. Ana dapat mananamkan pengertian pada anak bahwa dalam belajar juga sangat dibutuhkan teknik belajar yang bai, agar belajar itu lebih bermakna dan memudahkan pencapaian tujuan belajar.
7. MENGEMBANGKAN RASA PERCAYA DIRI ANAK
Sudah tentu menjadi suatu keharusan bagi anda untuk bisa membangkitkan dan memupuk rasa percaya diri anak sedini mungkin. Rasa percaya diri adalah sumber motivasi yang besar bagi anak untuk memusatkan perhatian pada pelajarannya. Dengan adanya percaya diri pada anak, akan tumbuh semangat “dia mampu berbuat atau melakukan”. Sesuatu yang sulit dalam pelajaran mejadi tantangan untuk ditaklukkan dan utnuk dikuasai. Anak punya keyakinan mampu melakukan tidak akan gampang menyerah dalam menghadapi kesulitan atau hambatan dalam belajar. Kreativitas dan imajinasi berpikir akan berkembang untuk mencari cara-cara mengatasi kesulitan.
Disunting dari pendapat:
Surya, Hendra. 2003. Kiat Mengajak Anak Belajar dan Berprestasi.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo


Aktivasi Otak Tengah Indonesia Jenius terbaik di Indonesia pendidikan anak brainwave untuk pelatihan otak kanan kiri menjadi cerdas

________________________________________
Add this page to your favorite Social Bookmarking websites

Tidak ada komentar:

Posting Komentar